top of page
  • Beniko

Pelajaran Menari


Saya sudah belajar tarian tradisional Jepang ini sejak sangat kecil. Saat itu memang saya berlatih menari ini untuk memulai debut sebagai Maiko, tapi cara guru saya mengajar ini cukup unik dan berbeda dari yang lainnya.

Gion kouta adalah salah satu lagu yang paling sering dinyanyikan di OZASHIKI bersamaan dengan para Maiko yang menari dengan tema musim panas, gugur, dingin dan musim bunga.

Pada tajuk musim dingin "Rintik-rintik salju turun" aku ingin genggam salju ini dengan telapak tanganku sendiri.

Tapi arena "Rintik-rintik salju akan turun" ini aku malah kena omelan

"Ga mungkin, salju di Kyoto tidak akan turun rintik-rintik seperti itu"

"Tapi bagaimana jika turun seperti itu"

"Berat, makanya jadi gak keliatan seperti itu"

Pada akhirnya, saat hari turun salju aku pergi ke Kamogawa untuk melihat seperti apa salju yang turun hari itu.

Ada juga kalanya aku menjadi mabuk,

Saat itu aku masih beranjak remaja jadi masih belum boleh minum sake. Jadi sebenarnya aku tidak akan tahu bagaimana rasanya mabuk.

Sambil membayangkan, aku menggerakkan badan dan berpikir "Ini sih tidak seperti orang mabuk, lebih mirip orang mau menjilat sesuatu"

Maiko yang menari di OZASHIKI harus bisa mengeskpresikan seperti mengekspresikan keindahan melalui gerakan dan menghibur para tamu.

"Setiap gerakan tubuh selama menari ini memiliki arti, tidak boleh diabaikan begitu saja" begitulah ajaran guruku.

Ketika berinteraksi dengan orang, sebisa mungkin kita lakukan gerakan sederhana tapi indah. Begitulah makna dari karya Maiko Kyoto.

Sampai sekarang pun saya masih tetap berkomitment terhadap tarian ini.

閲覧数:15回0件のコメント

最新記事

すべて表示
bottom of page